,
Odoo adalah salah satu perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) yang bersifat open-source dan memiliki fleksibilitas tinggi. Odoo banyak digunakan oleh berbagai perusahaan karena kemampuannya yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Untuk memahami bagaimana Odoo bekerja, penting untuk mengetahui arsitektur yang mendasari sistem ini serta komponen-komponen utamanya.
Arsitektur Odoo
Arsitektur Odoo terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara bersamaan untuk menjalankan berbagai fungsinya. Secara umum, arsitektur Odoo berbasis Model-View-Controller (MVC), yang memungkinkan pemisahan antara data, tampilan, dan logika bisnis. Berikut adalah elemen utama dalam arsitektur Odoo:
1. Server Odoo (Odoo Framework)
Odoo memiliki framework sendiri yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Python. Server Odoo bertanggung jawab untuk menangani logika bisnis, komunikasi dengan database, dan menyediakan API untuk integrasi eksternal.
2. Database
Odoo menggunakan PostgreSQL sebagai sistem manajemen basis data utama. Database ini menyimpan semua data bisnis seperti informasi pelanggan, transaksi, produk, dan konfigurasi sistem.
3. Modul (Modules)
Modul adalah komponen utama dalam Odoo yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan, mengubah, atau menghapus fitur sesuai kebutuhan bisnis. Contoh modul yang sering digunakan meliputi Modul Akuntansi (Accounting), Modul Manajemen Gudang (Inventory), Modul CRM (Customer Relationship Management), Modul HR (Human Resource).
4. Web Client (Antarmuka Pengguna)
Antarmuka pengguna Odoo berbasis web dan dikembangkan menggunakan HTML, JavaScript, dan framework OWL (Odoo Web Library). Web client bertindak sebagai perantara antara pengguna dan server Odoo.
5. ORM (Object Relational Mapping)
ORM dalam Odoo berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi dan database PostgreSQL, memungkinkan pengembang untuk mengakses dan memanipulasi data tanpa perlu menulis perintah SQL secara langsung.
6. API (Application Programming Interface)
Odoo menyediakan API berbasis XML-RPC dan JSON-RPC, yang memungkinkan integrasi dengan sistem eksternal seperti aplikasi pihak ketiga atau layanan cloud.
Fungsi Utama dalam setiap Komponen:
1. Server Odoo
– Menjalankan logika bisnis dan menangani permintaan dari pengguna.
– Mengelola eksekusi modul dan transaksi data.
2. Database
– Menyimpan dan mengatur data perusahaan.
– Menyediakan akses cepat dan aman terhadap informasi yang diperlukan oleh modul-modul Odoo.
3. Modul
– Menyediakan fitur spesifik sesuai kebutuhan bisnis.
– Memungkinkan ekspansi dan kustomisasi sistem.
4. Web Client
– Menyajikan antarmuka pengguna berbasis web yang responsif.
– Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem dengan mudah.
5. ORM
– Menyederhanakan interaksi dengan database PostgreSQL.
– Mengurangi kompleksitas dalam pengelolaan data dan meningkatkan efisiensi pengembangan aplikasi.
6. API
– Memungkinkan integrasi dengan aplikasi lain seperti e-commerce, aplikasi mobile, atau sistem pihak ketiga.
– Mendukung otomatisasi dan interoperabilitas antara Odoo dan perangkat lunak lainnya.
KESIMPULAN
Memahami arsitektur Odoo sangat penting bagi pengembang dan administrator sistem yang ingin mengelola atau menyesuaikan Odoo sesuai kebutuhan bisnis. Dengan struktur berbasis MVC, penggunaan PostgreSQL sebagai database, serta dukungan API untuk integrasi eksternal, Odoo menjadi pilihan yang fleksibel dan scalable bagi berbagai jenis perusahaan. Dengan memanfaatkan komponen-komponen Odoo secara optimal, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif.
📲 Hubungi Abajoo sekarang untuk Coba Odoo 14 Hari GRATIS!
+6285179734700 (CS WhatsApp)
[email protected]
http://wa.link/9jzyf4